Bot WhatsApp Pertama Saya: Kena Blokir, Analisis Penyebab, dan Rencana Migrasi
- Authors
- Name
- Samsul Hadi
- Threads
- @Threads


Beberapa hari lalu saya janji bakal share workflow bot WhatsApp yang lagi saya bangun. Janji tetap janji, tapi sebelum masuk ke tutorial, saya harus jujur bahwa setelah dites sekitar 1 minggu, akun WhatsApp saya sempat dibekukan Meta karena terdeteksi aktivitas mencurigakan (kemungkinan spam/otomasi non-resmi). Berikut kronologi, analisis, dan rencana saya ke depan.
1) Update janji sebelumnya
Saya rilis demo bot, lalu jalankan tes real selama ±1 minggu. Responsnya kencang: bot balas cepat, otomatis, dan bisa handle banyak pertanyaan. Tapi kecepatan dan pola balasan inilah yang kemungkinan bikin sistem WhatsApp “curiga”. Akun saya kena blok, dan baru pulih setelah ajukan banding.
2) Akun di blokir
Saya pakai akun WhatsApp pribadi (bukan Business), dan engine bot non-resmi (WAHA). Kemungkinan yang terjadi:
- Pola balasan terlalu cepat/teknikal → terdeteksi otomatisasi.
- Tingkat frekuensi & volume balasan → dianggap spammy.
- Tidak lewat jalur WhatsApp Business Platform (resmi) → riskan dari sisi kebijakan.
3) Kenapa saya pilih WAHA? Kapan harus official?
WAHA (WhatsApp HTTP API) praktis buat prototipe: cepat jalan, biaya awal rendah (bisa free), kontrol penuh di server sendiri. Cocok buat eksperimen/MVP. Tapi untuk produksi/scale dan main aman jangka panjang, WhatsApp Business Platform (Official API) jauh lebih tepat: ada batasan jelas, quality rating, template outbound yang disetujui, dan compliance anti-spam.
Keputusan saya: workflow tutorial dipending dulu. Saya akan migrasi ke jalur resmi supaya pengguna (dan saya) aman.
4) WAHA vs WhatsApp Business API (gambaran singkat)
WAHA (Non-resmi)
- Plus: cepat mulai, biaya awal minim, fleksibel (self-host).
- Minus: rawan suspend, tidak dijamin comply policy, sulit eskalasi kalau kena blok.
WhatsApp Business Platform (Resmi, via BSP/partner)
- Plus: kepatuhan kebijakan, dukungan template pesan, quality rating, channel support; scalable.
- Minus: ada biaya (nomor, template, percakapan), set-up lebih rapi (verifikasi bisnis, dsb).
Intinya: untuk prototipe oke pakai WAHA; untuk produksi & brand → pindah ke official.
5) Biaya & layanan (gambaran umum)
- WAHA: biasanya biaya server sendiri + lisensi/dukungan pihak ketiga (bervariasi).
- Official API (via BSP): biaya nomor, biaya per percakapan (kategori), biaya template tertentu, tergantung region & partner.
Benefit resmi (deliverability, compliance, skala) umumnya menutup biaya untuk use case serius.
6) Status workflow: dipending sampai integrasi resmi siap
Saya tahu banyak yang nunggu step-by-step (registrasi bisnis, webhook, routing ke AI Agent, dsb). Saya tunda dulu agar:
- Tutorial sesuai best practice (legal & teknis),
- Minim risiko suspend untuk yang ikutin langkahnya,
- Dukung fitur resmi (template, session message, human handoff).
Target: rilis ulang workflow versi official dengan contoh template, rate-limit, SOP opt-in, dan arsitektur yang tahan scale.
7) Kenapa saya tetap bangun bot ini? Worth it nggak?
Alasan & peluang:
- Banyak bisnis kewalahan balas chat berulang (FAQ, jam operasional, cek pesanan, katalog).
- Bot bisa otomatisasi 60–80% percakapan standar; sisanya di-handoff ke manusia.
- Integrasi data real-time (stok, status order, promo) bikin chat terasa lebih “pintar”.
Siapa targetnya? UMKM, edu course, klinik & salon, resto, layanan jasa, e-commerce kecil–menengah, bahkan komunitas/event. Pokoknya channel yang chat-heavy.
Apakah worth it? Ya, kalau ada opt-in jelas, konten non-spam, SOP handoff, dan infrastruktur official. Tanpa ini, risiko suspend terlalu tinggi.
Best practices (biar nggak kejadian seperti saya)
- Pakai Official API untuk produksi.
- Wajib opt-in & gunakan template untuk pesan inisiasi.
- Rate-limit & jeda balasan; hindari blast massal.
- Human handoff untuk kasus non-standar.
- Jelasin jam operasional & footer (minim kesan spam).
- Simpan jejak consent (kapan & dari mana opt-in didapat).
Penutup
Saya tetap akan menepati janji tutorial workflow akan rilis, tapi versi resmi. Saya lebih suka mundur selangkah sekarang daripada ngajak kalian ke setup yang rawan suspend. Kalau kalian tertarik ikut pilot integrasi official (atau mau saya tulis roadmap-nya dulu), tinggal bilang. Saya akan update progresnya bertahap.
Terima kasih buat yang sudah DM/komentar. Ini pelajaran mahal, tapi berharga. Kita lanjut dengan cara yang benar. 🙏